1.
SERVICE
TRANSISI
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik
yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan
operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan
yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service
Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
2.
SERVICE
OPERATION
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan
operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat
berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif
serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan
sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan
operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup
serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
3.
PENINGKATAN BERKESINAMBUNGAN SERVICE
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam
menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan
pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari
manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang
dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat
banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada
departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat
diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk
diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak
pada income perusahaan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar